DOWNLOAD EBOOK NOVEL ANAK-ANAK REVOLUSI - BUDIMAN SUDJATMIKO GRATIS
Awalnya semua serba tak jelas...
Bab akhir Buku l tepat menggariskan patahan yang tegas dalam hidupku: dari manusia ”bebas" menjadi manusia terpidana, dari manusia jomblo menjadi punya kekasih untuk pertama kalinya! Sebuah cara yang manis untuk mengakhiri sebuah awal bukan? Dengan mengatakan begitu, akankah kemudian pada Buku 2 ada lebih banyak kepastian daripada kebimbangan? Akankah ada lebih banyak jawaban daripada pertanyaan? Hmmmm... silakan buka halaman demi halaman buku yang sekarang sudah ada di tanganmu, Pembaca.
Yang jelas kehidupan penjara telah mengajariku banyak hal, di antaranya adalah aku dan kawan-kawanku belajar menjadi manusia sabar. Tidakkah itu kemewahan bagi kami yang kerap mengkhayalkan "penyerbuan Bastille" seperti anak kecil mengkhayalkan hadiah ulang tahunnya?
Betapa tidak?
Ruang (space). yang seringkali kami sisakan sebelumnya, jadi begitu mahal dan terlarang untuk kami jelajahi. Padahal, tidakkah hidup itu tentang mung, waktu dan maten' yang seimbang ada di dalamnya? Jika waktu di penjara begitu panjang dan ruang begitu sempit, tidakkah ia menimbulkan
ketidakseimbangan?
Begitulah dunia penjara, jika ia menyangkut waktu maka ia bermurah hati, namun jika ia menyangkut ruang maka ia begitu kikir. Meski begitu, ruang hidup yang terbatas membuat kami ingin berpacu dengan yang bebas lepas. saat kami berusaha membentuk karakter kami.
Buku Z akan lebih dinamis dan berwama karena kemudian banyak peristiwa politik penting terjadi di tanah air maupun di dunia. Banyak keguncangan setelah meletusnya Peristiwa 27 Juli 1996, seolah pesawat Indonesia telah memasuki awan berbahaya dan akhimya udara hampa. Dinamika inilah yang kucoba rekam berdasar ingatan maupun coretan-coretan kecil yang kukumpulkan dalam serpihan catatan. Pada awalnya ia berserak. namun lambat laun ia bergerak. Bergerak untuk menyimpulkan dirinya dalam Anakranak Revolusi.
Buku 2 relatif bisa lancar kutulis karena ada sumbangan ide dan kerja sejumlah teman, di antaranya Rolan Mauludi Dahlan. Dialah yang rajin mencarikanku buku-buku yang pemah kubaca pada masa lalu namun yang kemudian hilang. Buku-buku itu akhirnya "kembali" berkat pencariannya. Tenv tu bukan kembali dalam rupa buku yang sama yang pemah kumiliki, melainkan buku-buku berjudul sama yang diperoleh lewat internet ataupun di mko buku loak.
Dari sana aku membaca ulang dan merenungkan pemaknar an yang pemah singgah di kepalaku dulu. Tak lupa, bersama Rolan aku pun mendiskusikan bagaimana aku memaknainya sekarang (sebagai konsekuensi dari caraku memaknainya dulu
sekali). Rolan adalah jenis orang yang entah kenapa selalu
Comments
Post a Comment