Fakta Tersembunyi Petai, Atasi Anemia





Keringat mengucur deras membasahi wajah Sunardi yang pucat pasi. karyawan sebuah usaha distribusisayuran dl Kabupaten Gunungkidul, ProvinsiYogyakarta, ltu merasa cepat Ielah pada tlga hari terakhir. ltulah sebabnya Ia pulang leblh cepat dan mencerltakan pengalamannya kepada Istrlnya. Saat makan malam, sang istrl menyajlkan olahan petal, yang segera dihabiskan Sunardi.
Keesokan harl Ia bangun tidur dengan segar dan bersemangat tinggi. Menurut dr Betty D. Lestarl, SpPD dariRumahsaklt Graha Permata |bu, Kotamadya Depok, Jawa Barat, gejala yang dialami Sunardl tanda anemia, yaitu kondlsi kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah di bawah standar normal.

Penderita anemia
Hemoglobin berperan sebagai pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Gejala anemia antara lain cepat Ielah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. “Penyebab umum anemia antara lain kekurangan zat besi lantaran keterbatasan kemampuan penyerapan oleh tubuh." kata Betty D. Lestari. Selain itu pendarahan, faktor genetik, atau gangguan sumsum tulang juga memicu anemia.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kasus penderita anemia berbeda berdasarkan tingkatan usia. Penderlta anemla memiliki Hb kurang darl 11 gram per dl darah (balita berusla 12-59 bulan atau Ibu hamll), kurang darl 12 g per dl (anak sekolah berusla 6-12tahun dan perempuan subur15-49tahun),dan kurang darl 13 g per dl (Iaki-Iakl Iebih darl 15 tahun).
Ibu hamil tergolong rentan anemia lantaran peningkatan jumlah eritrosit dan plasma darah untuk mendukung proses pengantaran nutrisi kejanin melalui plasenta. Untungnya jenis anemia selama kehamilan umumnya bersifat fisiologis temporer. Artinya akan kembali ke kondisi normal bila melewati masa kehamilan. Anemia itu terjadl karena peningkatan volume plasma tanpa perubahan bentuk sel darah merah. yang menurunkan kadar Hb.
Persentase kasus anemia dl Indonesia termasuk tlnggl. Data Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitlan dan Pengembangan Kesehatan Kementerlan Kesehatan pada 2013 menunjukkan kasus anemia nasional mencapal 21.7% pada penduduk berusia lebih dari setahun. Pada balita. kasusnya mencapal 28.1%; 22% (kelompok umur anak sekolah). 16.9% (remala sampai dewasa muda. 34 tahun). dan 26% pada kelompok umur yang lebih tinggi.

Berdasarkan jenls kelamin. kasus anemia pada perempuan lebih tinggi (23.9%) dibandingkan pada laki-lakl (18.4%). Jika dibandingkan berdasarkan tempat tinggal didapatkan bahwa anemia dl pedesaan lebih tinggi (22.8%) dibandingkan dengan perkotaan (20%). Berdasarkan fakta Itu. 4 mahasiswa Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta-Shella Nursucihita, Hanifah Ataina Thai'in. Denade Mawlidya Putri. dan Dwijayanti Ngesthi Utami tenarik meneliti khasiat antianemia ekstrak petai.


“Kami ingin mencari penjelasan ilmiah dari kebiasaan turun-temurun mengonsumsi petai sebagai obat anemia pada masyarakat pedesaan," ujarAndayana Puspitasari Ghani S.Si, M.Si.. Apt. dosen pembimbing mereka. Mereka mengekstrak petai berasal dari Wonosari. Kabupaten Gunungkidul lalu memberikan kepada 27 tikus wistar. Tikus wistar mengidap anemia setelah induks) natrium nitrit(NaN02) berdosis dosis 187.5mg Der kg bobot tubuh. NaNO2 mengoksidasi ion Fe2+ dalam hemoglobin menjadi ion Fe2+ sehingga membentuk methemoglobin yang tidak lagi mampu membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Terbuktl antianemia
Para periset membagi tlkus anemia menjadi 6 kelompok, masing-masing dengan perlakuan berbeda selama 14 hari. Kelompok pertama sebagai kontrol normal, tanpa pemberlan obat apa pun. Selanjutnya periset memberlkan kelompok kontrol positif berupa suplemen penambah darah yang dijual bebas di pasaran. Sementara ltu periset memberikan CMC Na 05% kepada kelompok kontrol negatlf. CMC Na membantu supaya ekstrak dapat bercampur dengan pelarut.
Kelompok 3 sampal 6 adalah perlakuan menggunakan CMC Na 0,5 96 dltambah ekstrak petai berdosis 400-700 mg per kg bobot badan (lihat tabel). Para periset Iantas mengambll sampel darah setiap kelompok melalul pembuluh darah vena. Mereka tiga kali mengambil sampel darah. yaknl sebelum perlakuan, setelah pemberian senyawa NaNOz. dan setelah perlakuan. Hasil riset membuktikan, kelompok kontrol normal mengalami penurunan kadar hemoglobin yang cukup drastis dari 13.25 g per dl sebelum perlakuan menjadi 8,45 g/dl setelah perlakuan.

Kelompok ekstrak petai 400 mg dan 700 mg per kg bobot tubuh menunjukkan kenaikan kadar hemoglobin paling tinggi. Dosis perlakuan 400 mg menunjukkan kenaikan dari 10,6 g per dl menjadi 11.54 g per dl. Artlnya, penambahan ekstrak petaimampu meningkatkan kadar hemoglobln mesklpun belum mencapal normal. Para penelitl mengungkapkan hasll rIsetnya sebagaipembuka Jalan penelitian Ieblh lanjut. “Saat lnl sebaglan orang tldak suka mengonsumsl petal karena rasa dan aromanya, penelitian Ianjutan dapat dilakukan untuk membuat ekstrak petai dengan meminimalisir aroma dan rasa, praktis dikonsumsi dalam bentuk kapsul dan dosis tepat untuk mengatasi anemia," ujar Shella Nursucihita mewakili para peneliti. Mengonsumsi suplemen penambah darah yang beredar bebas di pasaran bisa dilakukan sebagai salah satu cara mengatasi anemia.
Namun penggunaan plemen penambah darah dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh. Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Ali Khomsan, mengatakan penggunaan suplemen penambah darah secara terusmenerus memicu konstipasi sehingga berakibat mengganggu kenyamanan. Pada tingkatan lanjut dapat menyebabkan hemoroid.
Petai menjadi solusi karena mengandung zat besi yang tidak hanya dapat mengobati anemia tetapi juga tidak akan menyebabkan efek samping berupa konstipasi karena petai mengandung banyak serat. Kendala rasa, aroma. dan tata cara konsumsi tanaman herbal merupakan sebuah tantangan bagl penelltl untuk mengemasnya dalam bentuk yang lebih praktls, dan dapat dikonsumsi dl mana saja. (Muhammad Hemawan Nugroho)

Comments

Popular posts from this blog

DOWNLOAD EBOOK BAD BOY for LITTLE GIRL - CINDERELLA SARIF GRATIS

DOWNLOAD EBOOK NOVEL BAD BOY on MY BED - MERDIAN DEV GRATIS

DOWNLOAD EBOOK NOVEL 7 MANTAN - HANGGINI P. RETTO GRATIS