Manfaat Air Rebusan Daun Sukun Manjur Mengatasi Malaria
Air rebusan daun sukun manjur mengatasi malaria. ekspedisi Lengguru yang Tberanggotakan hampir 100 orang dari Lembaga llmu Pengetahauan Indonesia (LlPl). IRD Perancis, dan beberapa perguruantinggiditanahairmenyiapkansatu kargo khusus untuk mengangkut peralatan penelitian. Persiapan lain yang mereka lakukan untuk menjalani penjelajahan pada 17 0ktober-20 November 2014 itu adalah mengonsumsi obat antimalaria. Maklum, kawasan Lengguru di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, yang akan mereka jelajahi tergolong lokasi endemik malaria. Tim ekspedisi Lengguru mengonsumsi obat oral antimalaria produksi salah satu produsen farmasi sebelum, selama, dan sesudah ekspedisi. Sejatinya obat antimalaria tidak melulu dari pabrikan. Daun sukun Artocarpus communis pun mampu menghalau penyakit akibat infeksi parasit Plasmodium sp itu.
Nyamuk betlna
Niken Dyah Ariesti dan rekan dari Universitas Setia Budi membuktikan khasiat daun sukun antimalaria. Mereka menemukan kandungan bahan sukun yang mampu melindungi sel darah dari serangan parasit Plasmodium spMalaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit yang penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Salah satu parasit itu adalah Plasmodium falciparum.
“Plasmodium falciparum Spesies paling membahayakan lantaran menyebabkan infeksi akut pemicu kematian," ujar ahli penyakit tropis di Rumahsakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, dr Primal Sudjana SpPD. Pada malaria akibat parasit Plasmodium vivax, penderita mengalami demam setiap 48 jam atau dua hari yang biasa disebut malaria tertiana. Sementara parasit Plasmodium malariae menyebabkan penderita mengalami demam setiap 72 jam atau tiga hari yang biasa disebut malaria kuanana.
Spesies Iain yang juga berbahaya adalah Plasmodium ovale. Parasit itu lebih Iangka daripada dua parasit Iainnya, tetapi tidak seberbahaya P. falcipamm. Menurut dr Primal nyamuk menularkan parasit itu melalui gigitan. Setengah jam setelah memasuki aliran darah, parasit sampai di hati dan Iangsung memperbanyak diri. “Setiap sporozoit menghasilkan hingga 40.000 merozoit," ujamya.
Berselang 1-6 pekan parasit kembali ke aliran darah dan masuk ke sel darah merah. Sel darah merah kemudian pecah karena aktivitas parasit dan melepaskan 6-24 parasit baru per sel darah merah. Celakanya setiap parasit baru itu mampu mengulang siklusnya di dalam sel darah merah Iain. Ketika sel darah itu pecan, tubuh pasien menggigil karena racun yang dikeluarkan parasit.
Selain menggigil, kerusakan sel darah merah memicu anemia dan pembesaran organ limpa dan hat]. Primal merekomendasikan penanganan penderita malaria sesual pedoman penatalaksanaan kasus malaria darl Kementerlan Kesehatan. salah satunya dengan obat antlmalaria. “Tlngkat kesembuhan penderita malaria berbeda-beda, mulal satu pekan hingga Ieblh darl sebulan.’ ujar dr Primal.
Flavanoid
Laporan Wand Health Organization (WHO) pada 2014 menyebut kejadian malaria secara global pada 2013 mencapai 198juta kasus. Dari total itu, sebanyak 548.000 orang meninggal dunia. WHO menyebut penyakit yang menyerang bapak proklamasi Ir Soekarno ketika membacakan teks proklamasi itu membutuhkan pendanaan besar. Pada 2013 dunia menggelontorkan US$2.7-miliar-setaraRp35-triliun-untuk mengatasi penyakit itu.
Nilai itu 3 kali lipat biaya pada 2005. Bandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia 2015 yang mencapai Rp2.039-triliun. Niken dan rekan menguji efektivitas daun sukun terhadap infeksi Plasmodium sp kepada 36 mencit galur Swiss berumur 2-3 bulan dan berbobot 20-22 g Mereka mengambil daun sukun dari daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Setelah merajang lalu mereka mengeringkan daun sukun di bawah sinar matahari secara tidak langsung dengan penutup kain hitam. Mereka menjadikan daun kering itu sebagai serbuk lalu menyaring dengan ayakan 30 mesh. Para periset mengekstrak serbuk itu dengan pelarut etanol 70%. Niken mengelompokkan hewan uji menjadi 6 kelompok dengan perlakuan berbeda. Setiap kelompok terdiri atas 6 mencit. Kelompok pertama adalah kontrol negatif-menderita malaria dan mengonsumsi carboxy methyl cellulose dan natrium hidroksida 0,596.
Kelompok kontrol positif-tidak menderita malaria dan diberi obat medis. Adapun kelompok yang memperoleh ekstrak daun sukun dengan berbagai dosis. Selama 4 hari, Niken memberi perlakuan secara oral dengan sonde Iambung kepada semua kelompok Hasil uji menunjukkan nilai signifikansi kelompok kontrol negatif dibandingkan kelompok ekstrak daun sukun sebesar 0,004 (P< 0,05). Itu berarti terdapat perbedaan nyata antara kondisi kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dalam hal pertumbuhan parasit selama 4 hari.
Persentase penghambatan tertinggi tercapai pada dosis 20 mg per kg bobot tubuh, yang mencapai 695% (lihat tabel). Dalam laporannya Niken menyatakan bahwa khasiat antiinfeksi Plasmodium sp itu lantaran kandungan flavonoid jenis anoindonesianin dan kuersetin. Flavonoid itu menghambat perkembangan parasi dengan menghambat jalur permeasi baru dalam membran eritrosit yang terserang parasit. Akibatnya parasit tidak bisa berkembang dalam sel darah merah.
Bagi Ujang Edi, herbalis di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat khasiat daun sukun mengatasi malaria bukan barang baru. Menurut Edi, senyawa pada daun anggota famili Moraceae itu bisa meredakan demam. “Efek lebih lanjutnya pada penderita malaria, daun sukun membersihkan darah yang terkontaminasi Plasmodium sp,” ujarnya. Untuk mengonsumsi daun sukun, ia menyarankan untuk merebus 2-3 Iembar daun dengan seliter air.
“Pilih daun sukun tua tetapi masih hijau atau belum menguning. Pada kondisi itu, khasiatnya maksimal," paparnya. Rebus hingga tersisa 0,5 liter dan minum sehari 3 kali. “Bagusnya diminum seketika bangun tidur pagi, sekali minum secangkir kecil,” ujar Ujang Dengan konsumsl rebusan daun sukun, malaria tldak Iagl membuat derita. (Bondan Setyawan)
Comments
Post a Comment