DOWNLOAD EBOOK NOVEL BUMI - TERE LIYE (GRATIS)
NAMAKU Raib. Aku murid baru di sekolah. Usiaku lima belas tahun. Aku anak tunggal, perempuan. Untuk remaja se-umuranku, tidak ada yang spesial tentangku. Aku berambut hitam, panjang, dan lurus. Aku suka membaca dan mempunyaj dua ekor kucing di rumah. Aku bukan anak yang pintar, apalagi populer. Aku hanya kenal teman-teman sekelas, itu pun seputar anak perempuan. Nilaiku rata~rata, tidak ada yang terlalu cemerlang, kecuali pelajaran bahasa aku amat menyukainya.
Di kelas sepuluh sekolah baru ini, aku lebih suka menyendiri dan memperhatikan, menonton teman-teman bermain basket. Aku duduk diam di keramaian di kantin, di depan kelas, dan di lapangan. Sebenamya sejak kecil aku terbilang anak pemalu. Tidak pemaJu-pemalu sekali memang, meskipun satu-dua kali jadi bahan tertawaan teman atau kerabat. Normal-normal saja, tapi sungguh urusan pemalu inilah yang membuatku berbeda dari remaja kebanyakan.
Aku ternyata amat berbeda. Aku memiliki kekuatan. Aku tahu itu sejak masih kecil meskipun hingga hari ini kedua orang-tuaku, temanteman dekatku tidak tahu.
Waktu usiaku dua tahun, aku suka sekali bermain petak umpet. Orangtuaku pura-pura bersembunyi, lantas aku sibuk mencan‘. Aku tertawa saat menemukan mereka. Kemudian giliranku bersembunyi. Kalian pemah melihat anak kecil usia dua tahun mencoba bersembunyi? Kebanyakan mereka hanya berdiri di pojok kamar, atau di samping sofa, atau di belakang meja, lantas menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Mereka merasa itu sudah cukup sempuma untuk bersembunyi. Kalau sudah me-nutupi wajah, gelap, sudah tersembunyi semua, padahal tubuh mereka amat terlihat.
Aku juga melakukan hal yang sama saat Papa bilang, ”Raib, ayo bersembunyi. Giliran Mama dan Papa yang jaga.” Maka aku tertawa comel, berlari kc kamarku, berdin’ di samping leman', me-nutupi wajah dengan kedua telapak tanganku.
Comments
Post a Comment